Kamis, 17 September 2009

menatap matahari

kala aku melihat senja
ya inilah senja
ketika malam tiba
matahari tak terlihat

sebuah tangan menarik
mengajakku pergi
tangan itu menamparku

"jangan melihat matahari, karena kau akan buta"
"kenapa?"
"karena kau takkan bisa mencapai matahari"
"kenapa?"
"aku tahu kau mengagumi matahari tapi kamu ada di bumi"
"dan matahari di langit"
"apakah aku bisa terbang?"
"kau tak punya sayap"
"kalau kubunuh diriku, rohku bisa terbang bukan"
"kamu terlalu berharga untuk mati"

tapi ku tak ingin berpaling
tangan itu menarikku..
sakit..

lepaskan!
aku ingin terus menengadah
walau aku tak punya sayap

"menengadahlah sampai kau sakit"
"ya, aku tahu pasti sakit..

tak apa, tangan, aku tahu rasa ini
darah ini..hitam ini
kutak mau kembali kelam....

memang kubodoh untuk tersenyum pada matahari
aku tahu aku berakar di bumi
jika kucabut akarku..mungkin ku kan mati..

-------------

dalam batin aku berperang
seperti berabad lalu
ini terulang lagi..
dengan cerita yang berbeda

2 komentar:

A particle that named...

Foto saya
Jakarta, Indonesia
A marketing communication student who has very big interest in graphic design,visual art,performance art,music,and psychology. A designer wanna be.